Manfaat Charcoal oleh Dini Febryanti Hidayat
Charcoal atau arang aktif adalah bahan yang baik untuk mengikat racun atau zat kimia, seperti sianida, formalin, asam lemak, formalin, racun tanaman, serta merkuri. Charcoal yang dibuat khusus untuk obat-obatan disebut dengan arang aktif. Untuk membuat arang aktif, arang biasa dipanaskan dengan gas sehingga menimbulkan banyak ruang (pori-pori) di dalamnya. Pori-pori inilah yang membantu menangkap arang aktif yang nantinya menjadi zat pendukung obat.
Charcoal dapat digunakan untuk mengatasi sakit perut gangguan pencernaan. Arang aktif ini juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, mencegah diare, dan mengurangi kadar fosfat saat cuci darah. Bahkan, Charcoal juga bermanfaat untuk mengatasi masalah aliran empedu selama kehamilan. Pada kulit, arang aktif sering digunakan untuk membantu penyembuhan luka dan memperbaiki kulit.
Charcoal juga memiliki manfaat untuk wajah. Salah satunya dapat menarik minyak berlebih pada kulit Anda. Bagi Anda yang punya kulit wajah tipe berminyak, pakai masker arang aktif dapat mengurangi minyak di wajah. Masker charcoal juga dipercaya dapat mengatasi jerawat. Meski begitu, nyatanya tidak terlalu berpengaruh.
Selain itu, arang aktif mampu mengembalikan warna alami gigi yang cerah sekaligus menjaga kesehatan mulut. Zat ini berfungsi untuk menyeimbangkan kadar keasaman dalam mulut, mencegah gigi berlubang, mengusir bau mulut, dan meredakan penyakit gusi. Basahi sikat gigi Anda dan oleskan pada bubuk arang aktif. Sikat gigi Anda seperti biasa, terutama pada bagian yang menguning atau bernoda membandel. Kumur sampai bersih dan pastikan Anda minum cukup air setelahnya.
Charcoal alias arang aktif umumnya aman untuk orang dewasa, selama digunakan dalam jangka pendek. Namun, tetap ada efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Charcoal. Efek samping Charcoal yang paling sering adalah sembelit dan feses hitam. Dalam kasus yang jarang, efek samping Charcoal juga dapat menyumbat saluran usus, regurgitasi ke paru-paru, dan dehidrasi.
Arang aktif cenderung aman bagi ibu hamil atau menyusui, selama digunakan dalam jangka pendek. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter mengenai dosis yang tepat untuk Anda. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beri tahukan kepada dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar