Rumah Beraroma
Nampak seperti rumah pada biasanya, kalau cuma lewat sepintas tidak ada yang mencolok dari tempat ini. Hanya halaman yang penuh dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Melalui kaca besar pengganti dinding ini aku bisa melihat apakah tempat ini ramai? Atau masih ada tempat untuk aku duduk? Saat membuka pintu biasanya orang yang didalam langsung melihat kearah pintu, karena ingin tau siapa yang datang.
"Kamu mau pesan apa?" Tanyanya. Karena saat masuk, kamu langsung lihat meja kasir yang ada mesin kopinya.
"Aku mau es kopi susu omni sama brownies deh satu ya, aku mau cari tempat dulu." Jawab aku.
Saat aku nengok kiri, aku melihat tempat duduk sofa yang empuk dan nyaman tapi sudah dipenuhi orang. Dan akhirnya aku memilih duduk di smoking area yang berada disebelah kanan meja kasir, karena ada tempat yang masih kosong. Akhirnya aku duduk dan menunggu pesananku disana. Seperti biasa, aku menghabiskan waktu dengan bercerita hal-hal yang bisa dibilang penting tapi gaterlalu penting juga sih.
"Kamu beli apa aja?" Tanyaku.
"Beli pesenan kamu, sama buat aku. Kenapa? Mau pesen lagi?" Jawabnya dengan nada heran.
"Nggalah" Balasku dengan nada sedikit kesal.
Ternyata ada mushola diatas, cukup nyaman dan dingin tempatnya. Dan pastinya ada kamar mandi. Setelah temanku berkumpul semua dan telah selesai bercerita, kita pulang kerumah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar